Secondary Level
Air Mata Terakhir Bunda
Ibu tidak pernah menangis di depan kami, walaupun ingin menangis, itu hanya menggit bibirnya kuat-kuat hingga berdarah, agar tangisnya tak terdengar oleh kami, anak-anaknya yang selalu dikuatkannya dengan kata-kata jangan pernah menjual kesedihan dan tangisan hanya untuk masa depan, karena masa depan adalah rancangan, kehidupan adalah sekarang. Sebuah Novel dari korban lumpur lapindo yang menDewikan sang Ibu karena perjuangannya
S00067 | 813 KIR a | My Library | Available |
S00059 | 813 KIR a | My Library | Available |
S00077 | 813 KIR a | My Library | Available |
No other version available